Hidup itu bagaikan bangku sekolah, hidup harus ada ujian, hidup harus ada rapot, hidup harus ada guru dan hidup akan menemui titik jemuh persis saat kita sekolah.
Kita pernah merasakan jenuh saat bersekolah, anda dan sayapun pernah merasakannya, dan sekarang saat dewasa, kita baru mengatakan, “Mengapa dahulu kita tidak giat menuntut ilmu.???
Namun waktu sudah berlalu, dan tidak ada jalan lagi untuk mengulangi kehidupan yang telah berjalan maju, yang kita sesali hanya guratan-guratan penyesalan di masa lalu saja.
Kita pernah merasakan jenuh saat bersekolah, anda dan sayapun pernah merasakannya, dan sekarang saat dewasa, kita baru mengatakan, “Mengapa dahulu kita tidak giat menuntut ilmu.???
Namun waktu sudah berlalu, dan tidak ada jalan lagi untuk mengulangi kehidupan yang telah berjalan maju, yang kita sesali hanya guratan-guratan penyesalan di masa lalu saja.
Pertayaan yang mungkin sama adalah, “untuk apa kita bersekolah?”
Dan sekarang kita menemukan jawabannya saat kita berkerja, disaat skill yang harusnya kita bina di bangku sekolah dilewatkan begitu saja, hingga saat berkerja kita tidak mendapatkan apa-apa yang kita butuhkan. Maka menyesalah anda sekarang.
Saudaraku, bagaimana dengan kehidupan Kita? Jika kita mau bertanya dengan pertanyaan yang sama, “untuk apa kita hidup?” maka jawabanya nanti akan kita temukan saat kita tidak lagi ada di dunia,
Dan sekarang kita menemukan jawabannya saat kita berkerja, disaat skill yang harusnya kita bina di bangku sekolah dilewatkan begitu saja, hingga saat berkerja kita tidak mendapatkan apa-apa yang kita butuhkan. Maka menyesalah anda sekarang.
Saudaraku, bagaimana dengan kehidupan Kita? Jika kita mau bertanya dengan pertanyaan yang sama, “untuk apa kita hidup?” maka jawabanya nanti akan kita temukan saat kita tidak lagi ada di dunia,
Namun apakah saat itu anda akan kembali ke dunia dan memperbaiki semua?Setiap individu memiliki jawaban yang berbeda, namun harus mengandung tujuan yang sama, yaitu untuk berbuat baik kepada Tuhannya, dirinya dan lingkungannya.
Setelah menemukan tujuan, anda menemukan pendamping, anda memelukan pembimbing, anda memerlukan orang yang mendukung anda ketika benar dan mencegah anda ketika salah,anda boleh memilih siapa saja, diantara manusia-manusia yang ada didunia.
Ketika guru dan tujuan hidup kita sudah tertata, maka hidup kita akan berjalan dengan lebih mudah, anda lebih mudah merencanakan setiap langkah kehidupan anda, namun jangan pernah menyangka kita akan terbebas dari masalah kehidupan yang mengganjal dan menyandung jalan hidup kita. karena kehidupan ini akan dihadapkan dalam masalah satu dengan masalah lain, masalah tak halnya dengan ujian yang ada disetiap akhir episode hidup kita.
Pepatah mengatakan, kemarin adalah penggalaman, sekarang adalah peluang dan besuk adalah masa depan. kita tidak bisa meramalkan masa depan, kita juga tidak tahu kapan waktu akan berlalu, yang kita lakukan adalah memikirkan sesuautu yang akan terjadi dengan segala resikonya, meski kita sendiri tidak mengetahui apakah resiko itu akan benar-benar terjadi atau hanya paranoid kita saja.
Kadang pengalaman di masa lalu mengajarkan kita untuk berburuk sangka pada masa depan kita, kita membayangkan hari
esok adalah hari yang kelam. Kita membayangkan pekerjaan akan menjenuhan, sekolah menjadi sebuah beban. Maka sikap dan tindakan kitapun akan sama dengan pikiran kita.Ujian tidak akan pernah selesai jikalau kita hanya memikirkannya
esok adalah hari yang kelam. Kita membayangkan pekerjaan akan menjenuhan, sekolah menjadi sebuah beban. Maka sikap dan tindakan kitapun akan sama dengan pikiran kita.Ujian tidak akan pernah selesai jikalau kita hanya memikirkannya
salah satu solusinya adalah kerjakan, kerjakan dan kerjakan. Maka sesuatu yang nampak sulit akan terasa lebih mudah.
Solusi terletak berdekatan dengan masalah, sangat berdekatan, jadi dimana ada masalah maka kita juga akan menemukan solusi. Dalam masalah apa saja kita akan menemukan solusinya. Sakit solusinya obat, bodoh solusinya belajar, miskin solusinya bekerja.
Solusi terletak berdekatan dengan masalah, sangat berdekatan, jadi dimana ada masalah maka kita juga akan menemukan solusi. Dalam masalah apa saja kita akan menemukan solusinya. Sakit solusinya obat, bodoh solusinya belajar, miskin solusinya bekerja.
Semua masalah akan terselesaikan, dalam kondisi bagaimanapun. Tinggal bagimana dan kapan kita menyelesaikannya. Maka kita merlukan iktiyar dalam mencari solusi dan menerapkannya dalam masalah kita kalau memang kita harus mendapatkan kegagalan maka jangan bersedih karena sikap menerima dengan hati terbuka adalah tanda keikhlasan yang dapat mengangkat derajat manusia kepada Tuhannya.
Gagal atau berhasil bukanlah urusan manusia, gagal atau berhasil adalah hak paten dari Tuhan, dimana manusia hanya bisa berdoa, dengan berharap dan berusaha.
Kunjungi: WEB jawaberbisnis.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar